Rabu, Mei 14

Resensi novel Istana Kedua, by Asma Nadia

Novel: Istana Kedua
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Gramedia, Jakarta
Th: 2007

Novel ini ditulis dengan bahasa hati
seorang wanita. dengan kekayaan danau
kata yang begitu mudah dicerna, nikmat
disesap, gurih di lidah pengunnyah
kata.

Novel ini berisi curahan hati seorang
isteri (arin)yang dipoligami suaminya
(pras) dengan tanpa sengaja.

Inilah kelebihan penulis. setiap
curhat seseorang (pembaca) bisa
menjadi sebuah novel yang indah.

ini salah satu komentar endorsement di
novel:
"Dengan kepiawaiannya mengeksplorasi
dunia kata, Asma Nadia memotret
poligamu dari semua sisi; sisi suami,
sisi korban dalam hal ini isteri
pertama dan sisi perempuan pemilik
istana kedua. Kisah yang sangat
menyentuh dan membuat saya jadi ingin
mewajibkan semua laki-laki membaca
novel ini (Dewi Sekar; Penulis Zona
Tsunami)

Jujur, setelah kepulanganku dari
Pacitan, selepas membedah novel, badan
ini masih dirundung sakit kepala dan
flu berat. dan Mas Nafi (keponakannya
Ust. Fauzil Adhim) menyodorkan novel
mungil ini.

Sontak aku pun langsung membuka kitab
Fiqh Sunnah Juz III, Sayyid Sabiq bab
I. seperti jawabanku kala di on air
interaktif, di radio Pacitan, setiap
yang dihalakan Allah, insya Allah itu
untuk kabajikan manusia, dan akal
manusia harus tunduk kepada dalil
Samiyyat (Ayat-Ayat Langit) pun
begitu. Poligami bukanlah kewajiban
atau Sunnah, tapi ada kebolehan (mubah)
dengan syarat tertentu. (Fiqh Sunnah,
Sayyid Sabiq).

Tentu ini bukan wilayah apu'. apu'
hanya akan membahas sastranya.

Hukum poligami kan sudah jelas.
Clear!!!

Asma Nadia begitu pintar membahasakan
suasana dengan metapor. dan yang saya
saluti ialah Kaidah SHow (tunjukkan)
bukan Tell (mengatakan). lihatlah
untaian kata ini:
"Seperti awal musim penghujan yang
renyah menyapa sekumpulan rumput
kering." tulah bait-kata Asma Nadia
kala ingin menunjukkan kata SEJUK.

Indah! Seindah kata penyair dalam
membahasakan jiwanya.

Novel yang layak kamu baca. apalagi
yang nge-fans dengan Mbak Asma Nadia.
he3

Jogja, 16 April 2008 14.21
Kala Flu melanda ragaku

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com